Ghifary Arhabi
54414518
1IA17
54414518
1IA17
- Pengertian dan Makna Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan
seseorang.
Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang
tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan.
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
tuhan yang maha esa, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh
sungguh
Contoh :
Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A.
Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A.
Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2
dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup. Abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia
menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;
1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2. Harapan untuk memperoleh keamanan
3. Hak untuk mencintai dan dicintai
4. Harapan diterima lingkungan
5. Harapan memperoleh perwujudan cita-cita
- Makna Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada
jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil
penyelidikan sendiri melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan
yang didasarkan atas orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi
masalah nya melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercayai atau
tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut
kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberi tahu mengenai pengetahuan itu
makin besar kepercayaannya.
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan padda diri sendiri itu
perlu ditanamkan dalam setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada
hakikatnya percaya pada tuhan yang maha esa. Percaya pada diri sendiri
menganggap dirinya tidak salah,dirinya menang,dirinya mampu mengerjakan yang
diserahkan atau dipercayakan kepadanya
- Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat
berupa percaya kepada saudara, orangtua, guru atau siapa saja.
- Kepercayaan kepada pemerintah
Menurut buku Etika Filsafat Tingkah
Laku prof. I.R. Poedjwiyatna pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan
adalah dari rakyat. Manusia sebagai orang individu tak berarti. Orang mempunyai
arti hanya sebagai seorang individu tak berarti.pandangan demokratis lain ialah
tidak menyamakan rakyat dan Negara tetapi rakyat sebagai sumber kedaulatan
sepenuhnya,pun sumber kedaulatan dan segala hak (J.J. Rousseau )
- Kepercayaan terhadap Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu amat
penting. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran.
Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan
rasa manusia dengan tuhannya.
- Nilai – Nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan
Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai
budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya
antara lain terdapat nilai budaya meliputi:
a. Nilai kejuangan dan semangat pengorbanan.
Yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat,
seperti kesetiaan.
b. Nilai kerumahtanggaan.
Yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam setiap keluarga.
c. Nilai kemandirian kaum wanita.
Yaitu nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.
Comments
Post a Comment