Nama : Ghifary Arhabi ZY
Kelas : 1IA17
NPM : 54414518
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan.
Namun
peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan
dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya
macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan
fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi
atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak
paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang
dihadapinya.
- Sumber-Sumber Penderitaan
Sumber-sumber
penderitaan yang dirasakan oleh manusia ialah :
1. Nafsu
Nafsu adalah
semua dorongan yang ditimbulkan oleh segala macam kebutuhan termasuk pula
instink sehingga menimbulkan keinginan. Batas antara nafsu dan keinginan tidak
terlalu jelas. Nafsu dapat menimbulkan gairah hidup pada manusia.
Nafsu atau
keinginan itu bisa menjadi suatu penderitaan / kehancuran jika kita tidak bisa
mengendalikannya tetapi jika manusia itu bisa mengendalikan nafsu atau
keinginannya maka manusia itu akan sukses di dunia maupun di alam akhirat.
2. Perasaan
Perasaan
merupakan gejala psikis. Perasaan menyangkut suasana batiniah manusia. kalau
manusia merasakan cinta, benci dan sebagainya. Perasaan timbul didalam bathin
akibat kontak antara manusia dengan lingkungannya dari lingkungan menimbulkan
reaksi dalam kaitan reaksi emosional. Reaksi emosional ini dapat sesuai dengan
kehendak pribadi tapi ketika tidak sesuai dengan kehendak pribadinya maka akan
timbullah rasa tidak puas sehingga timbullah rasa tidak senang, marah dan sikap
negatif lainnya.
3. Pikiran
Pikiran
disebut juga akal budi. Dimilikinya budi atau akal ini pula memungkinkan
manusia tahu atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Tahu dalam hal ini
berarti menghubungkan secara mental sesuatu dengan sesuatu.
4. Kemauan
Kemauan
disebut juga kehendak. Dimilikinya kemauan atau kehendak dalam diri manusia
memungkinkan manusia memilih. Oleh karena itu kemauan atau kehendak ini dapat
dikatakan sebagai pelaksana mengenai apa-apa yang telah di pertimbangkan oleh
akal budi dan perasaan.
- Upaya Menghindarkan dari Penderitaan
- Berani mengatasi kesulitan yang ada dan mengatasi masalah dengan tenang, berkomunikasi kepada orang lain, melatih berfikir dan berbuat wajar.
- Mengambil hikmah dari satu pengalaman, mengintropeksi diri, serta berdoa dan menyerahkan diri pada Tuhan.
- Refreshing dalam berbagai bentuknya seperti rekreasi, hiburan, nonton, olah raga, jalan-jalan, kumpul-kumpul, nongkrong di café, belanja menghabiskan waktu dan uang.
- Siksaan
Siksaan
atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Siksaan juga
dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah
penderitaan. Siksaan pada manusia juga dapat menimbulkan kreatifitas bagi
yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang
menyaksikan langsung atau tak langsung. Hal itu terlihat dari banyak cerpen,
novel, berita, atau film yang mengisahkan tentang siksaan. Dengan menyimak
hasil seni atau berita kita dapat mengambil arti manusia, harga diri,
kejujuran, kesabaran, dan kekakwaan, tetapi juga hati yang telah dikuasi hawa
nafsu, godaan setan, tidak mengenal perikemananusiaan dan sebagainya.
- Rasa Sakit
Rasa
sakit adalah rasa yang tidak enak bagi si penderita. Penderitaan rasa sakit,
dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dengan lainnya tak dapat
dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Rasa sakit dalam pengalaman hidup
sehari-hari, ada bermacam-macam seperti sakit hati, sakit syaraf dan sakit jiwa, dan sakit
fisik. Rasa
sakit banyak hikmahnya, antara lain dapat mendekatkan diri penderita kepada
Tuhan
Resensi Novel Tentang Manusia dan Penderitaan
- Judul : Moga Bunda Disayang Allah
- Penulis : Tere Liye
- Penerbit : Republika
- Jumlah Halaman : 247
- Dimensi (PxL) : 20,5 x 13,5 cm
- Tahun : 2009 ( cetakan ke-5)
Sinopsis
Dalam
Novel ini diceritakan seorang anak bernama Melati penderita buta dan tuli untuk
bisa mengenali dunia, dan juga perjuangan seorang Pemuda bernama Karang untuk
bisa keluar dari perasaan bersalah setelah kematian 18 anak didiknya dalam
kecelakaan kapal.
Melati bocah berusia 6 tahun yang buta dan tuli sejak dia berusia 3 tahun. Selama 3 tahun ini dunia melati gelap. Dia tidak memiliki akses untuk bisa mengenal dunia dan seisinya. Mata, telinga semua tertutup baginya. Melati tidak pernah mendapatkan cara untuk mengenal apa yang ingin dikenalnya. Rasa ingin tahu yang dipendam bertahun tahun itu akhirnya memuncak, menjadikan Melati menjadi frustasi dan sulit dikendalikan. Melati hanya bisa mengucap Baa dan Maa. Orang tuanya berusaha berbagai macam cara untuk bisa mengendalikan Melati. Bahkan tim dokter ahli yang diundang oleh orang tuanya tidak berhasil mengendalikan Melati.
Pak Guru karang, seorang pemuda yang suka mabuk dan sering bermurung diri dikamar rumah ibu gendut yang akhirnya menjadi guru Melati. Karang sebenarnya hampir kehilangan semangat hidupnya setelah 18 anak didiknya tewas dalam kecelakaan perahu. Perasaan bersalahnya hampir setiap hari menghantuinya selama 3 tahun terakhir. Dia bahkan hampir tidak berminat ketika ibunya Melati memintanya untuk membimbing Melati. Tapi demi cintanya terhadap anak-anak Karang akhirnya datang memenuhi permintaan ibunya Melati.
Tidak mudah untuk menemukan metode pengajaran bagi Melati. Bagaimana caranya Melati bisa mendengar apa yang dikatakan Karang ? Bagaimana caranya Melati bisa melihat? Bahkan untuk menangis saja Melati tidak bisa menemukan kosakata yang benar. Dunia Melati benar-benar gelap. Melati tidak mempunyai akses untuk tahu. Tidak mempunyai cara untuk mengenal apa yang ingin dia kenal. Setiap kali ada yang menyentuh tubuh Meklati maka dia akan marah, mengamuk dan meklemparkan apa saja yang tercapai oleh tangannya.
Karang hampir putus asa. Lalu keajaiban datang ketika air mancur membasuh lembut telapak tangan Melati. Melati merasakan aliran air di sela jemarinya. Saat itulah untuk pertama kalinya Karang melihat Melati tertawa. Karang akhirnya mengerti, melalui telapak tangan itulah karang menuliskan kata Air, dan meletakkan telapak tangan Melati kemulutnya dan berkata A-I-R. Melati akhirnya mengerti benda yang menyenangkan itu bernama air. Melalui telapak tangan Melati, air mancur yang mengalir di tangan dan sela-sela jarinya berhasil mencukilnya. Melalui telapak tangan itulah semua panca indera disitu. Akhirnya dunia Melati tidak lagi gelap. Dia bisa mengenali orang tuanya, dia bisa mengenali kursi, sendok, pohon dan sebagainya.
Daftar Pustaka :
Comments
Post a Comment