Nama : Ghifary Arhabizhafran Yasin
Kelas : 1IA17
NPM : 54414518
Pertumbuhan Individu
Pengertian Individu
Individu berasal dari kata “individuum” yang berarti tidak terbagi. Individu adalah manusia yang berdiri sendiri
yang memiliki peranan dalam lingkungan sosialnya., Peranannya tidak hanya untuk
sesama individu tapi juga dengan masyarakat sekitar.
Pengertian
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses perubahan dari individu yang masih
belum mengenal lingkungan dan keluarga sehingga individu tersebut bisa
mengembangkan diri dan memberi hal positif dalam lingkungan tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan
a. Faktor
Natavistik
Faktor yang dibawa sejak lahir.
Faktor yang dibawa sejak lahir.
b. Faktor pendiri
Emperistik dan Environmentalistik
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
Pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.
c. Faktor pendiri konvengsi dan interaksionisme
– Konsepsi konvergensi
– Konsepsi konvergensi
menganggap pertumbuhan individu itu ditentukan oleh dasar (
bakat ) dan lingkungan,
– Konsepsi Interaksionisme
Bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan individu.
– Konsepsi Interaksionisme
Bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan individu.
Fungsi Keluarga
Menurut Friedman 1998 (dalam Setiawati & Santun, 2008),
fungsi keluarga adalah :
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
f) Fungsi Individu
Individu merupakan seseorang yang sendiri tanpa ada campur tangan pihak kedua yang mempunyai pemikiran berasal dari dalam hati dan pada orang itu sendiri.
a) Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan saling menghargai antar anggota kelurga.
b) Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi
c) Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu : sandang, pangan dan papan.
e) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
f) Fungsi Individu
Individu merupakan seseorang yang sendiri tanpa ada campur tangan pihak kedua yang mempunyai pemikiran berasal dari dalam hati dan pada orang itu sendiri.
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan
unit terkecil dalam lingkungan masyarakat. Sebuah keluarga terdiri dari
ayah,ibu, dan anak. Pengenalan lingkungan dalam individu pertama kali adalah
lingkungan keluarga. Keluarga mengajarkan tentang bagaimana cara yang baik untuk
memperlakukan individu lainnya, bagaimana cara berlaku sopan dan santun antar
sesama individu lainnya. Keluarga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh
individu sebelum individu tersebut mengenal lingkungan luar, dan terjun
langsung secara individual di lingkungan masyarakat.
Pengertian
Masyarakat
Masyarakat adalah istilah yang kita kenal dalam kehidupan
sehari-hari, contohnya masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan
lain-lain. Dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata
latin socius, yang berarti “kawan”. Istilah
masyarakat itu sendiri berasal dari kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut
serta, berpartisipasi”.
Golongan Masyarakat
Golongan Atas
Golongan Menengah
Golongan Bawah
Perbedaan
Masyarakat non Industri dengan Masyarakat Industri
Masyarakat
non Industri
Masyarakat non industri dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan
kelompok sekunder (secondary group).
(a)
Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar
anggota terjalin lebih intensif,dan lebih erat. Para anggota kelompok sering
berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab. Dalam
kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas
pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih
dititikberatkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung
atas dasar rasa simpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b)
Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder,
terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antara anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan rasional. Para
anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian
tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk
mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program
yang telah sama-sama disepakati.
Contoh-contoh kelompok sekunder,
misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi
profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi,
maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab
dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group).
Inti perbedaan yang terjadi adalah :
Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung
oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim
berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi
juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu,
norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta
konvensi-konvensinya.
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
Masyarakat
Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian
kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung mempergunakan dua taraf
klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang
berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 :
190).
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas
didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri
dari bagian/ kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan
dengan keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada
batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak
timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada
batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
Hubungan antara Individu Keluarga dan
Masyarakat
Makna Individu
Terjadinya
perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap melalui panca indra yang
menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan
reflexions.
Menjelaskan Makna Keluarga
Keluarga adalah
sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal
bersama yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah
saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus
keperluan hidupnya sendiri.
Menjelaskan Makna Masyarakat
Sebagaimana telah
banyak diketahui, bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling umum untuk
menyebut suatu kumpulan manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu dalam
suatu wilayah atau tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau kultural
yang tertentu.
Hubungan antara Individu, Keluarga dan
Masyarakat
Hubungan individu
dengan keluarga
Individu memiliki
hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek,
paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma
dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan
keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat
pada dirinya dalam keluarga.
Hubungan individu
dengan masyarakat
Hubungan individu
dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjunjung hak dan kewajiban
manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi
hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak
masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat,
sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang
semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.
Urbanisasi
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi
ini masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan
sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat
penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah
suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Proses Terjadinya Urbanisasi
Proses Urbanisasi terjadi Karena danya dua
Faktor Utama :
a. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang lebih modern
2. Sarana dan prasarana kota lebih
lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Pendidikan sekolah dan perguruan
tinggi lebih baik dan berkualitas
b. Faktor Pendorong Terjadinya
Urbanisasi
1. Lahan pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya
tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak
lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di
desa
5. Diusir dari desa asal
Sumber :
Comments
Post a Comment