Skip to main content

Tugas Switching


Nama                 : Ghifary Arhabizhafran Yasin
NPM                   : 54414518
Mata Kuliah       : Algoritma dan Pemrograman 1A
Dosen                : Kunto Bayu A, ST


1. Penerapan Konsep Tabel Pada Algoritma Pemrograman

Argumen dan Fungsi
Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Contoh :


NPM
Nilai UTS
56278655
85
54777122
60
58652211
90
54416622
70
53312115
80



Dari data  tersebut tidak dapat diketahui nama setiap mahasiswa. Untuk itu dapat dibuat suatu tabel yang berisi khusus untuk nama mahasiswa seperti dibawah ini :

NPM
NAMA
56278655
Umar
54777122
John
58652211
Rick
54416622
Jessica
53312115
Rudi

Item NPM merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk mencari data nama mahasiswa di dalam tabel. Item ini berfungsi sebagai kontrol field yang sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA merupakan FUNCTION dari tabel tersebut.

Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel

Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll yang berfungsi sebagai tabel disebut External Tabel. Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat. Di dalam memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal tabel.

Flowchart proses pembentukan internal tabel


  • Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam NPMTAB(I) dan NMTAB(I). Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel array.
  • Variabel array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan.

Proses Pencarian 

Proses pencarian di dalam internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya. Misal untuk mencari nama mahasiswa dengan NPM = 56278655 dapat digambarkan melalui flowchart berikut :



Pengurutan dengan Eksternal Tabel

1. Pembentukan File Indeks

Proses pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan yang akan diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori yaitu variabel array.
Di memori, proses pengurutan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun jika datanya banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang besar. Untuk menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal tabel.

Eksternal tabel dibentuk dengan cara membuat file baru. File ini desebut sebagai File Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field kunci (key field) dari record data yang akan diurutkan. Key Field merupakan field yang dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan berdasarkan NPM, maka field kuncinya adalah field yang berisi NPM.

Secara garis besar, proses pengurutan dengan eksternal tabel terdiri dari langkah-langkah
Bentuk file indeks yang hanya berisi field kunci. Lakukan pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan metode bubble sort atau straight selection.
Pindahkan record dari file lama ke file baru dengan posisi record sesuai pada file indeks.


2. Proses Pembentukan File Indeks

NPM
       NAMA
    ALAMAT
56278655
Umar
Jl P
54777122
John
Jl G
58652211
Rick
Jl X
54416622
Jessica
Jl Z
53312115
Rudi
Jl R
/*



Jika data di file PEG.DTA ingin diurutkan berdasarkan NPM, maka harus dibentuk file indeks yang hanya berisi field NPM. Proses pembentukan file indeks ini dapat digambarkan melalui flowchart :




Berdasarkan flowchart diatas, terbentuk file indeks yaitu INDEKS.DTA.

NPM
      KETERANGAN
56278655
Record pertama
54777122
Record kedua
58652211
Record ketiga
54416622
Record keempat
53312115
Record kelima

2. Teknik Switching Pada Algoritma Pemrograman

Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkan seperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui  proses sebelumnya, sehingga dapat mempersingkat alur proses

Contoh :

Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta.
Spesifikasi prosesnya adalah :
Input diperoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari :
- wilayah                    : 1 numerik
- nomor langganan      : 2 alphanumerik
- nama langganan        : 20 alphanumerik
- jumlah pemakaian     : 4 numerik
Data habis jika operator mengentry nomor langganan = 0
Data sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur.
Jika wilayah berubah, maka cetak total biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
Pada akhir laporan cetak total seluruh biaya yaitu jumlah total pemakaian listrik di semua wilayah.

Berdasarkan contoh diatas, dibuat analisa terlebih dahulu.
Analisa tersebut adalah :
  1. Dalam spesifikasi proses dijelaskan bahwa data sudah urut per kode wilayah. Jadi proses pembacaan data akan dilakukan terhadap sekelompok data dengan kode wilayah yang sama. Setelah data wilayah tersebut habis, maka proses pembacaan dilanjutkan dengan wilayah berikutnya. Bagaimanakah caranya agar diketahui perbedaan data yang baru dibaca dengan data sebelumnya?
  2. Bagaimanakah halnya jika data yang akan dibandingkan merupakan data awal proses ? karena hal ini tidak memungkinkan untuk membandingkan data tersebut dengan data sebelumnya. Dimana variabel penyimpanan masih dalam kondisi kosong atau belum diisi oleh data wilayah sebelumnya. Untuk itu perlu dipersiapkan satu variabel yang berfungsi sebagai variabel switch. Variabel ini pada awal proses  diberi nol. 
  3. Sehingga sebelum dilakukan proses pembandingan, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan isi variabel ini. Jika isinya masih tetap nol berarti pembacaan data merupakan data awal. Untuk itu tidak perlu dilakukan pembandingan terhadap kode wilayah. Yang perlu dilakukan adalah menyimpan kode wilayah tersebut ke dalam variabel sementara, agar pada proses pembacaan data berikutnya dapat dilakukan pembandingan terhadap data ini.
Lalu akan diterjemahkan dalam flowchart. Langkah-langkahnya adalah :

  1. Siapkan variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung.
Variabel-variabel tersebut adalah :
SW     
:
Variabel Swicth
WS
:
Untuk mempertahankan kode wilayah yang pertama kali dibaca 
TotWil
:
Untuk menghitung total pemakaian per wilayah
TotSel
:
Untuk menghitung total pemakaian seluruh wilayah

2.      Input data dan disimpan didalam variabel :
NO      : Data Nomor Langganan
KW     : Data Kode Wilayah
NM      : Data Nama Pelanggan
JP        : Data Jumlah pemakaian listrik tiap pelanggan

3.      Periksa isi variabel NO, bila NO=0,lakukan :
  • Cetak Total Pemakaian Per Wilayah yang tersimpan   didalam variabel TotWil
  • Cetak nilai Total pemakaian seluruh wilayah yang tersimpan didalam variabel TotSel
  • Proses selesai / berakhir
  • Jika isi variabel No ternayat tidak sama dengan 0 berarti proses belum berakhir, lanjutkan ke langkah 4
4.      Periksa isi variabel SW. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan merupakan proses awal. Jika SW = 0, berarti proses merupakan pembacaan data awal, maka lakukan :
Isi Variabel SW dengan nilali = 1
Karena proses pembacaan merupakan data awal, maka isi KW harus dipertahankan untuk perbandingan pada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk mengisi ke variabel penampungan yaitu WS.
Jika SW tidak sama dengan o, berarti data yang dibaca bukan merupakan data pertama. Berarti variabel WS telah diisi dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat dilakukan pembandingan isi antara variabel Ws dengan KW
5. Bandingkan isi variabel KW dengan WS
Jika isi kedua variabel tersebut sama, berarti data yang dibaca merupakan data wilayah yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena itu lanjutkan proses ke langkah 11. Namun jika isi KW tidak sama dengan WS berarti data tersebut merupakan data pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu harus harus dilakukan proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses pencetakan judul. Judul tersebut digunakan untuk wilayah baru sesuai dengan data wilayah yang dibaca. Lanjutkan ke langkah 6.
6.  Tambahkan nilai total pemakaian per wilayah ke nilai total seluruh wilayah dengan menggunakan rumus :
TotSel = TotSel + TotWil
7.  Cetak nilali total per wilayah
8.  Kosongkan variabel TotWil. Karena variabel ini akan digunakan untuk perhitungan nilai total pemakaian wilayah berikutnya. Karena data yang dibaca merupakan wilayah baru maka isi variabel Ws juga harus diganti / diperbaharui.
9.   Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang dibaca dengan menggunakan rumus berikut : WS = KW
10.  Cetak judul untuk setiap wilayah
11.  Tambahkan jumlah pemakaian tiap pelanggan ke dalam variabel total pemakaian per wilayah. Rumus yang dipakai adalah : TotWil = TotWil + JP
12.  Cetak data-data tiap pelanggan
13.  Kembali ke langkah-langkah untuk membaca data berikutnya




Sumber :


Comments

Popular posts from this blog

Algoritma dan Flowchart

Nama             : Ghifary Arhabizhafran Yasin NPM             : 54414518 Kelas             : 1IA17 Mata Kuliah   : Teknik Informatika Dosen            : Kunto Bayu A, ST Sebelum kita tahu membuat diagram menggunakan simbol atau istilahnya flowchart, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu algoritma.

Rangkuman Sistem Multimedia

Dasar-Dasar Multimedia Multimedia merupakan suatu konsep di mana informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, dan video disatukan dalam computer untuk di simpan, diproses dan disajikan baik secara liner maupun interaktif.

Teori Komputasi dan Impelementasinya

Teori Komputasi Teori komputasi adalah cabang ilmu komputer teoritis, berkaitan dengan studi bagaimana persoalan(problem) dapat diselesaikan pada sebuah model dengan menggunakan algoritma.